Kamis, 29 November 2012

Apa sih Pebedaan Hub dengan Switch..??

Biasanya kita sendiri yang masih awam katakanlah kita masih baru dalam mengenal dunia jaringan komputer. apalagi ada sebuah alat yang kegunaannya mungkin bisa dikatakan sama namun dilihat dari segi kualitas transfer data bisa dikatakan jauh berbeda. salah satunya adalah Hub dan Switch/Hub atau yang biasa di sebut Switch aja. alat ini sering atau mungkin bisa dikatakan sangat wajib dalam jaringan komputer walau itu dalam skala jaringan LAN atau MAN. kedua alat tersebut kegunaannya sama yaitu sebagai alat yang meneruskan data dari server yang dibagikan ke router sampai dengan client- clientnya melalui Hub atau Switch (Switch/Hub). jadi kita bisa menyederhanakan prosesnya seperti ini :

|—–>>Switch atau Hub—–>>Client
|
|
Internet—>>Server—>>router—>>Switch atau Hub
|
|
|—–>>Switch atau Hub—–>>Client
itu adalah sebuah aliran data yang berjalan dalam jaringan komputer secara sederhana.
baik sekarang kita bahas apa perbedaan antara Hub dengan Switch :
  • pada Hub hanya memiliki satu collision control untuk semua portnya yang ada, sedangkan

  • pada Swicth setiap portnya memiliki collision  control sendiri - sendiri dalam portnya.
dan pengertian collision control sendiri adalah pengontrolan aliran data atau informasi dalam kabel jaringan agar tidak terjadi tabrakan iformasi data yang menyebabkan melambatnya aliran data yang masuk ke client. jadi dari sinipun kita dapat menyimpulkan keunggulan dari kedua alat tersebut adalah apabila aliran data semiakin besar mengalir melaui Hub sedangkan portnya banyak maka proses transmisi data yang terjadi akan semakin lambat, berbeda jauh dengan Swith yang portnya sama dengan banyak Hub (dalam kasus ini) walaupun aliran data yang terjadi melalui alat ini besar, namun aliran data akan berjalan dengan semestinya (lancar) karna adanya collision control. hal ini di karenakan adanya collision control pada setiap portnya artinya setiap portnya dapat mengontrol akses aliran data. walau semakin banyak portnya tidak perpengaruh dengan kecepatan aliran datanya atau membebani sedikit pun.


Rating: 4.5 Description: Apa sih Pebedaan Hub dengan Switch?? Reviewer: Private33 - Itemreviewed: Berbagaimacam Informasi Dapat Anda Temukan Di Dalam Sites/Blog ini, Baik Info Tentang Kehidupan, Pendidikan, DLL .. Silahkan Buka Tautan Baru Dan Jelajahi Saja, Terimakasih .. ^_^

 

Pengertian WAN ..


Pengertian WAN (Wide Area Network) yaitu merupakan jaringan komputer yang mencakup area lokasi yang lebih luas, dengan melibatkan kesatuan komputer yang lebih banyak. Hal ini sudah jelas berbeda dengan PAN, MAN atau mungkin LAN yang dibatasi dengan ruangan dan bangunan. WAN tidak dibatasi dengan ruangan ataupun bangunan namun cakupannya bisa antar benua.
WAN akan mampu mengkoneksikan para pengguna-pengguna jaringan dalam daerah jangkauan yang lebih luas. Hal ini akan membuat para Technical IT dapat melakukan sharing resource antar negara bahkan antar benua.
Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya WAN tidak jauh berbeda dengan LAN. WAN juga berfungsi sama seperti LAN mengkoneksikan antar komputer, printer dan juga device lainnya dalam satu jaringan. WAN pada dasarnya adalah kumpulan LAN yang ada diberbagai lokasi. Dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN dan device tersebut adalah router.

Router berfungsi merawat dan mengatur address LAN dan juga WAN. Berikut gambar topologi sebuah WAN.


WAN tidak dimiliki atau di manage oleh seorang saja, tetapi didistribusikan dan dikelola oleh beberapa orang bahkan oleh beberapa organisasi. Teknologi yang biasanya dipakai WAN antara lain : Modem, ISDN (Integrated Services Digital Network), DSL (Digital Subscriber Line), Frame Realay, ATM (Asynchronous Transfer Mode), SONET (Synchronous Optical Network), T (US) dan E (Europe) Carrier Series seperti T1, E1, T3, E3 dan lain-lain.

Rating: 4.5 Description: Pengertian WAN Reviewer: Private33 - Itemreviewed: Berbagaimacam Informasi Dapat Anda Temukan Di Dalam Sites/Blog ini, Baik Info Tentang Kehidupan, Pendidikan, DLL .. Silahkan Buka Tautan Baru Dan Jelajahi Saja, Terimakasih .. ^_^

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan .

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

TUJUAN SISTEM PENJUALAN
Tujuan sistem penjualan adalah:

·                     Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
·                     Untuk memverifikasi konsumen yang layak menerima kredit
·                     Untuk mengirima produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan kepada konsumen
·                     Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat
·                     Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat
·                     Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang
·                     Untuk menjaga keamanan produk
·                     Untuk menjaga kas perusahaan
INPUT SISTEM PENJUALAN

(yang berarti ragam dokumen dalam siklus penjualan).Jangan terkejut melihat banyaknya dokumen dalam siklus penjualan ini. Beberapa nama dokumen sebenarnya dapat merupakan rangkap dari dokumen yang lain. Fokus pada bahasan ini adalah fungsi dari dokumen.

·                     Order konsumen. Order yang dikirim oleh konsumen
·                     Order penjualan. Sarana untuk merekam order konsumen yang dibuat oleh perusahaan.
·                     Order acknowledgment. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke konsumen untuk memberi tahu konsumen bahwa ordernya telah diterima.
·                     Picking list. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke bagian gudang sebagai sara untuk menyiapkan barang yang dipesan.
·                     Packing slip. Rangkap dari order penjualan yang disertakan dengan paket barang yang akan dikirim ke konsumen.
·                     Billing of ladding. Sarana untuk meminta agen transportasi (kurir) untuk mengirimkan barang perusahaan ke konsumen.
·                     Shipping notice. Rangkap dari order penjualan atau dokumen lain yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang memang telah dikirimkan.
·                     Sales invoice. Faktur penjualan dikirimkan ke konsumen untuk menagih penjualan.
·                     Remittance advice. Dokumen yang menunjukkan jumlah kas yang diterima dari konsumen.
·                     Deposit slip. Slip setoran di bank.
·                     Back order. Dokumen yang dibuat pada saat jumlah persediaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.
·                     Memo kredit. Dokumen yang berfungsi sebagai bukti kredit atas piutang konsumen, akibat retur penjualan.
·                     Aplikasi kredit. Formulir untuk merekam data dan informasi konsumen baru yang hendak mengajukan kredit.
·                     Salesperson call report. Formulir yang digunakan untuk merekam telpon yang dilakukan salesman untuk memprospek konsumen.
·                     Deliquent notice. Dokumen dikirimkan ke konsumen yang piutangnya telah lewat tanggal jatuh tempo.
·                     Write Off Notice. Dokumen yang dibuat oleh manajer kredit pada saat sebuah piutang sudah benar-benar macet.
·                     Cash register receipt. Formulir yang digunakan oleh toko pengecer untuk merekam kas yang diterima.
OUTPUT SISTEM PENJUALAN

·                     Order konsumen yang belum terpenuhi
·                     Jurnal penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
·                     Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
·                     Jurnal penerimaan kas
·                     Daftar memo kredit
·                     Daftar umur piutang
PENGENDALIAN INTERNAL
Paparan Risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan

·                     Penjualan kredit kepada konsumen yang sebenarnya tidak layak menerima kredit, perusahaan dapat rugi karena piutang macet.
·                     Kelewat mecatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari pengiriman tersebut.
·                     Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen bisa marah atau perusahaan bisa rugi, menagih terlalu rendah.
·                     Salah posting, sehingga catatan akuntansi yang dihasilkan salah.
·                     Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan menjadi terlalu besar.
·                     Pencurian produk jadi perusahaan
·                     Penghapusan piutang konsumen oleh karyawan yang tidak memiliki wewenang, sehingga perusahaan tidak akan pernah menerima kas dari piutang tersebut.
·                     Pencurian kas oleh orang yang bertanggung jawab untuk memegang kas.
·                     Lapping.
·                     Akses terhadap data piutang dan persediaan oleh orang yang tidak berwenang.
·                     Virus.
·                     Pencurian data konsumen (misal transaksi melalui web)
·                     Bertransaksi menggunakan kartu kredti curian
·                     Kegagalan server.
Detail dari beberapa risiko ini, penulis ulas dalam buku tentang Karyawan bisa Menjadi Tikus dan Monster Penghisap Darah Perusahaan.

Pengendalian Umum:

·                     Pengendalian organisasi. Prinsip umum, bagian pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan. Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem.
·                     Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajermen terkait dengan persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya.
·                     Rekonsiliasi aktiva dengan catatan perusahaan.
·                     Pengendalian praktik manajemen. Manajer mesti memperkerjakan programer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem mesti melalui prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang dihasilkan sistem.
·                     Pengendalian otorisasi.
·                     Pengendalian akses. Meliputi terminal dengan fungsi yang terbatas, hanya untuk mencatat penjualan dan penerimaan kas; Log untuk merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat user masuk ke dalam sistem; Backup secara rutin; Gudang yang terkunci.
Pengendalian Aplikasi

·                     Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
·                     Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
·                     Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.



Rating: 4.5 Description: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Reviewer: Private33 - Itemreviewed: Berbagaimacam Informasi Dapat Anda Temukan Di Dalam Sites/Blog ini, Baik Info Tentang Kehidupan, Pendidikan, DLL .. Silahkan Buka Tautan Baru Dan Jelajahi Saja, Terimakasih .. ^_^

Pengertian Sistem Informasi Akutansi - (SIA).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.


Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
 
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

 Manfaat Sebuah  SIA menambahkan nilai dengan cara:
  • Menyediakan  informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Perbedaan SIA dan SIM :
·        SIA  mengumpulkan  mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan  informasi  keuangan  sedang
·        SIM  mengumpulkan  mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
      semua  tipe  informasi.



Rating: 4.5 Description: Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Reviewer: Private33 - Itemreviewed: Berbagaimacam Informasi Dapat Anda Temukan Di Dalam Sites/Blog ini, Baik Info Tentang Kehidupan, Pendidikan, DLL .. Silahkan Buka Tautan Baru Dan Jelajahi Saja, Terimakasih .. ^_^

MEMBUAT MAKALAH ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA). ^_^

MAKALAH ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Makalah Informasi Akuntansi ini membahas mengenai Analisis sistem (system analisis) yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desaian sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS SISTEM
§  Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
§  Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
§  Analyze, yaitu menganalisis sistem
§  Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

MENGIDENTIFIKASI MASALAH (LANGKAH 1)
§  Tugas-tugas dalam mengidentifikasi masalah
§  Mengidentifikasi Penyebab Masalah
§  Mengidentifikasi Titik Keputusan
§  Mengidentifikasi Personil-Personil Kunci

MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA (LANGKAH 2)
§  Menentukan Jenis Penelitian.Meliputi: wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengambilan sampel
§  Merencanakan Jadual Penelitian (Who, When, Where, What, How)
1. Mengatur Jadual Wawancara
2. Mengatur Jadual Observasi
3.Mengatur Jadual Pengambilan Sampel
§  Membuat Penugasan Penelitian
§  Membuat Agenda Wawancara
§  Mengumpulkan Hasil Penelitian

MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
§  Menganalisis Kelemahan Sistem
1.Menganalisis Distribusi Pekerjaan
2.Menganalisis Pengukuran Pekerjaan
3.Menganalisis Keandalan
4.Menganalisis Dokumen
5.Menganalisis Laporan
6.Menganalisis Teknologi
§  Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai/Manajemen , Walaupun menganalisis kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi merupakan tugas yang perlu, tetapi tugas ini saja belum cukup. Tugas lain dari analis sistem yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya

MEMBUAT  LAPORAN  HASIL  ANALISIS
Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan ke steering committee yang seterusnya diserahkan ke manajemen

Tujuan utama penyerahan laporan ke manajemen
§  Bahwa analisis telah selesai dilakukan
§  Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
§  Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
§  Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).
Sekian informasi sederhana saya mengenai Makalah Sistem Informasi Akuntansi.

Sabtu, 15 September 2012

Saat Frustasi Orang Juga Tersenyum

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa saat orang frustasi, mereka biasa tersenyum. Apakah Anda termasuk salah satu dari mereka? Ihsan Hoque, seorang peneliti dari Massachussets Institute of Technology, merancang sebuah program komputer yang dapat mengungkapkan perbedaan antara senyum kesenangan atau senyum dari bentuk frustasi.
Program tersebut dapat mengidentifikasi emosi penggunanya dan akan memberikan respon. Hasil penemuan ini diharapkan mampu membantu banyak tenaga profesional dalam memahami ekspresi orang autistik.
Penelitian ini diujicobakan oleh peneliti MIT Media Lab, para peserta diminta untuk mengeluarkan ekspresi kegembiraan atau frustasi, webcam kemudian akan merekam ekspresi mereka.
Pertama, para peserta diminta untuk mengikuti tes online yang dirancang untuk membuat mereka mengalami frustasi dan menonton video lucu untuk menciptakan respon kegembiraan.
Saat peserta diharuskan untuk pura-pura mengalami frustasi, 9 dari 10 peserta tidak tersenyum. Hal yang berbeda saat mereka benar-benar mengalami frustasi, sebanyak 90 persen dari mereka justru tersenyum.
“Penelitian ini mungkin menjadi awal pengetahuan untuk mengetahui hubungan senyuman dalam ekspresi emosi negatif. Ini menunjukkan pada kita bahwa tidak semua senyum bersifat positif,” papar Psikolog Prof Jeffrey Cohn, dari University of Pittsburgh, salah satu peneliti dalam studi tersebut, dikutip The Telegraph..

Rating: 4.9 Description: Saat Frustrasi Orang Juga Tersenyum Reviewer: Ichsan Private - Itemreviewed: Sebuah penelitian baru menemukan bahwa saat orang frustasi, mereka biasa tersenyum.

About Me

Sabtu, 18 Agustus 2012

Minta Cium, Cinta atau Nafsu .. ?

Minta Cium, Cinta atau Nafsu, Siapa diantara Anda yang saat ini sedang menjalin cinta atau setidaknya pernah menjalin hubungan cinta? Sebagian besar orang pernah memadu kasih dalam ikatan cinta. Siapa yang tidak bahagia berpegangan tangan, saling merangkul, berciuman dan melakukan bentuk kemesraan lain dengan pasangan.

Sebuah masalah akan muncul ketika mereka masih dalam proses pacaran. Salah satu pasangan dianggap agresif dan sering meminta untuk dipeluk, bahkan dicium. Beberapa orang menganggap hal itu adalah tidak benar dan cenderung memanfaatkan situasi.

Namun, di sisi lain, tuntutan untuk dicium dan dipeluk dianggap sebagai bentuk rasa cinta pada pasangan. Tuntutan yang tidak terpenuhi, dianggap tidak ada cinta di sana. Dalam sebuah perumpamaan, cinta tanpa ciuman seperti sayur tanpa garam.

Pertanyaanya, apakah anggapan masyarakat terutama di kalangan remaja ini benar? Dilihat dari kacamata psikologi, Sternberg mengungkapkan dalam penelitiannya, bahwa cinta memiliki tiga unsur, yaitu gairah (passion), kedekatan (intimacy), dan komitmen (commitment). Walaupun tidak semua orang memenuhinya, cinta yang sempurna adalah cinta yang memiliki syarat adanya ketiga unsur tersebut. Jadi, masing-masing unsur tidak boleh hilang dalam hubungan cinta yang sempurna.

Ciuman di kening, pipi dan bibir merupakan bentuk perilaku dari gairah dalam sebuah cinta. Bila orang menganggap bahwa nafsu atau gairah adalah sama dengan cinta, maka itu tidak sepenuhnya benar. Nafsu atau gairah merupakan bagian dalam tiga unsur cinta yang sempurna.

Kemudian, bagaimana anggapan bahwa cinta tanpa pelukan dan ciuman seperti sayur tanpa garam? Inilah yang disebut dengan Companionate love oleh Sternberg, yaitu di mana gairah sudah tidak nampak lagi, tetapi kedekatan yang mendalam dan komitmen masih tetap ada. Tipe cinta ini merupakan cinta tanpa adanya gairah. Biasanya terjadi pada mereka yang memiliki hidup yang sibuk dan seiring waktu gairah pada pasangan mulai memudar, namun masih ada komitmen untuk hidup bersama.

Perbedaan status ‘pernikahan’ dan ‘berpacaran’ membuat unsur gairah dalam cinta memiliki nilai yang berbeda. Dalam sebuah pernikahan, gairah merupakan unsur yang harus ada dan terpenuhi oleh masing-masing pasangan. Berbeda ketika masih pacaran, sebagian pasangan menganggap gairah dalam ikatan cinta merupakan pemaksaan dan cenderung memanfaatkan situasi.

Keputusan ada di tangan Anda, masih menganggap ciuman adalah hal yang negatif ketika pacaran, atau itu adalah bagian dari cinta..

Kamis, 09 Agustus 2012

Penyebab Remaja Merokok ...


Penyebab Remaja Merokok, Saat ini, sudah tidak asing lagi melihat remaja merokok. Perilaku merokok sudah dimulai pada masa anak-anak dan masa remaja. Hampir sebagian memahami akibat berbahaya dari merokok. Pertanyaanya, kenapa masih banyak diantara remaja ini tidak mencoba menghindari perilaku tersebut?

Sebuah penelitian telah dilakukan oleh Avin Fadilla Helmi dari Universitas Gadjah Mada dan Dian Komalasari dari Universitas Islam Indonesia dalam jurnal yang berjudul faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.

Terdapat berbagai macam alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja. Secara umum, perilaku merokok disebabkan faktor dalam diri juga disebabkan faktor lingkungan. Faktor dalam diri remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja, yaitu krisis psikososial dari Erikson yang mengatakan bahwa masa remaja adalah masa mencari jati dirinya.

Perilaku merokok merupakan simbol bahwa mereka telah matang, punya kekuatan, bisa menjadi pemimpin dan memiliki daya tarik pada lawan jenis. Adanya faktor kepuasan psikologi yang diperoleh dari merokok yaitu berupa keyakinan dan perasaan menyenangkan dapat membuat perilaku ini semakin kuat.

Faktor dari lingkungan adalah pihak-pihak yang berpengaruh besar dalam proses sosial. Proses ini meliputi transmisi nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku yang diturunkan. Walaupun orangtua memiliki peranan dalam proses sosial, namun ada kelompok yang memiliki memiliki transmisi sosial secara horisontal yaitu teman sebaya.

Masa remaja adalah masa dimana mereka mulai memisahkan diri dari orangtua dan bergabung pada kelompok sebaya. Apalagi kebutuhan untuk diterima sering kali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima dalam kelompok dan bebas dari sebutan “pengecut” dan “banci”.

Bagaimana perilaku merokok ini dapat menular? Salah satu yang dapat menjelaskan adalah dengan teori social cognitive learning dari bandura. Teori ini menyatakan bahwa perilaku individu disebabkan oleh pengaruh lingkungan, individu dan kognitif. Jadi, perilaku merokok bukan hanya proses meniru, namun ada penguatan dari teman sebaya dan keluarga bila sama-sama merokok.

4 tahap perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu:

1. Tahap Preparatory, seorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang yang akan meneruskan ataukah tidak terhadap perilaku merokok.
3. Tahap Becoming a Smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi perokok.
4. Tahap Maintenance of Smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri (self-regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.

Avin Fadilla Helmi dan Dian Komalasari memberikan saran bagi orangtua menghindari anak tidak merokok:

1. Bagi orangtua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga tidak disarankan merokok atau tidak memberikan pengukuh positif ketika remaja merokok.
2. Teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup besar kepada remaja untuk merokok, dalam hal ini jika orangtua tidak menginginkan anaknya merokok, maka orangtua perlu waspada pada kelompok sebaya anaknya.
3. Perilaku merokok lebih didasarkan atas pertimbangan emosional. Berkaitan dengan masalah tersebut upaya preventif maupun kuratif sebaiknya tidak menggunakan pendekatan kognitif seperti pemberian informasi bahaya atau dampak negatif merokok, tetapi sentuhan-sentuhan afeksional atau pendekatan emosi.

Cara Membangun Kebahagiaan di Tempat Kerja ...

Cara Membangun Kebahagiaan di Tempat Kerja, Psikologi Zone – Banyak dari kita memiliki pekerjaan untuk mencari nafkah. Bila Anda bekerja setelah lulus kuliah di usia 20-an tahun, kemudian pensiun di usia 60 tahun, dan Anda memiliki umur 70 – 80 tahun, berarti Anda bekerja selama 40-an tahun, itu hampir 50% dari hidup Anda. Jelas bahwa kualitas pengalaman kerja Anda dapat mempengaruhi keseluruhan kesejahteraan hidup Anda.

Anda mungkin pernah mendengar dari anggota keluarga, teman, atau bahkan orang lain yang merasa tertekan dalam pekerjaan dan memutuskan mencari pekerjaan lain. Kenyataanya, pekerjaan baru tidak dapat menjamin Anda untuk menjalani kehidupan kerja yang lebih bahagia. Apakah ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan kita di tempat kerja?

Lyubomirsky, Sheldon, dan Schkade dalam jurnal Review of General Psychology. Faktor genetik menyumbang 50% dalam kebahagiaan Anda. 10% disumbangkan oleh keadaan di sekitar Anda. Sedangkan 40% sisanya ditentukan oleh diri Anda sendiri. Bila diibaratkan, mencari kebahagiaan di tempat kerja adalah sama dengan lukisan minyak:

1. Memiliki bakat bawaan dalam seni adalah faktor genetik yang menyumbang 50% kebahagiaan Anda.
2. Anda mungkin secara kebetulan, mendapatkan cat minyak, kanvas, dan satu cat kuas yang berbeda kualitasnya dengan apa yang dimiliki orang lain. Bila anda memiliki kualitas yang baik, itu hanya menyumbang 10% dari kebahagiaan dalam hidup Anda.
3. Terlepas dari dua kondisi sebelumnya, Anda masih bisa menghasilkan berbagai macam bentuk lukisan. Anda bisa meyakinkan diri belajar pada orang yang ahli untuk menghasilkan lukisan yang indah. Ini merupakan tindakan yang ditentukan oleh diri Anda sendiri untuk memberikan sumbangan 40% kebahagiaan dalam hidup Anda.
Tips untuk Mewarnai Kehidupan Kerja Anda Menjadi Bahagia

Anda mungkin berpendapat bahwa Anda bukanlah seorang atasan, jadi bagaimana Anda bisa menambahkan elemen-rangsangan kebahagiaan di tempat kerja? Dikutip dari Positive Psychology News, berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna:

Sampaikan terima kasih kepada rekan kerja Anda: Sebuah ucapan terima kasih akan menunjukkan penghargaan anda pada rekan kerja. Bila Anda bertanggungjawab atas hubungan staf Anda, maka membuat sebuah program terima kasih akan meningkatkan kesejahteraan dan memunculkan emosi positif diantara mereka.

Kita mungkin mengucapkan terimakasih dalam sebuah catatan kecil dan diberikan pada mereka. Misalnya, “Saya ucapkan terima kasih pada Anda yang telah memberikan saya informasi yang berguna untuk menyelesaikan proyek tersebut”, “Terima kasih telah membantu saya untuk menyelesaikan proyek selama saya sakit” dan “Terima kasih untuk mendengarkan kata-kata saya dan segala bentuk canda untuk menghibur saya”.

Bila perusahaan Anda tidak memiliki program terimakasih, Anda bisa mengirimkannya melalui email atau mengirim catatan terima kasih pada mereka secara langsung. Anda akan dapat menumbuhkan sikap syukur dan meningkatkan kebahagiaan Anda di tempat kerja bersama rekan kerja Anda.

Menemukan keunggulan dalam diri Anda: Dalam buku Character strengths and virtues: A handbook and classification oleh Peterson dan Seligman, ada klasifikasi kekuatan dan kebajikan yang memungkinkan manusia untuk berkembang melalui kajian Psikologi Positif. Terdapat 6 kategori kebajikan manusia: kebijaksanaan, keberanian, kemanusiaan, keadilan, kesederhanaan, dan transendensi. Anda perlu untuk menentukan pada area mana karakter diri Anda berada.

Bila kekuatan karakter Anda adalah Kebaikan, Anda mungkin bisa bergabung dengan organisasi sosial. Jika Anda tidak menemukan ada organisasi sosial, Anda dapat meminta rekan-rekan Anda untuk melakukan pelayanan sosial bersama-sama. Tindakan ini bisa memberi Anda kesempatan untuk menunjukkan kekuatan karakter Anda di tempat kerja Anda dan mungkin meningkatkan tingkat kebahagiaan Anda di tempat kerja.

Mengembangkan hubungan sosial di tempat kerja: Diener dan Seligman dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa hubungan sosial yang baik membentuk sebuah kondisi yang diperlukan untuk mencapai kebahagiaan. Anda menghabiskan waktu sekitar 8 jam per hari dengan rekan-rekan kerja. Ini dapat dijadikan momentum untuk menjalin hubungan sosial dengan mereka dan meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja. Anda bisa melakukan sapaan selamat pagi atau bahkan menyapa rekan kerja Anda saat bertemu di lorong. Interaksi singkat sebenarnya memicu sentuhan kebahagiaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.


Senin, 23 Juli 2012

Apa sih penyebab Utama Demo Pekerja ...


Apa sih Penyebab Utama Demo Pekerja? Perusahaan sebagai sebuah organisasi merupakan tempat dimana ada dua orang atau lebih bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Terwujudnya pencapaian sebuah tujuan diperlukan berbagai kegiatan dan untuk melaksanakan kegiatan itu perlu adanya sumber daya, seperti sumber daya keuangan, fisik, teknologi dan sumber daya manusia. Semua perusahaan mengetahui bahwa salah satu sumber daya yang paling penting dalam menentukan sukses dan tidaknya tujuan perusahaan adalah fungsi sumber daya manusia (SDM).

Masih banyaknya demonstrasi pekerja atau buruh di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam pengelolaan SDM. Sering terjadi aksi demo, dikarenakan adanya ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim dan juga ketidakpuasan dalam bekerja. Dalam sebuah jurnal dari Community Mental Health Journal oleh Ranz, J. (2001) bila kepuasan kerja diabaikan, maka dampaknya dapat mengganggu performa kerja, seperti kebosanan, malas, gangguan fisik, kecemasan, depresi, dan perilaku kontraproduktif.

Penelitian Muhaimin (2004) dalam Jurnal Psyche, menunjukkan ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dengan pekerjaan dan tidak puas.

Membangun kepuasan kerja karyawan bukan sebuah tugas yang mudah dilakukan bagi pihak manajemen. Mereka harus tahu apa saja indikator kepuasan atau ketidakpuasan kerja yang ditunjukkan oleh pekerja. Dalam prakteknya untuk mencapai tujuan tersebut organisasi kurang memperhatikan ada tidaknya perasaan puas dan tidak puas dari para pekerjanya.

Kepuasan kerja sudah bukan lagi asal terpenuhinya faktor seperti gaji. Saat ini kepuasan kerja baiknya dilihat dari unsur psikologis. Mengapa? misalnya, dua pekerja dengan pekerjaan dan gaji yang sama mungkin akan memiliki pendapat atau reaksi yang berbeda atas apa yang mereka peroleh dan mungkin juga akan berbeda tingkatan kepuasan kerja mereka.

Penerapan Disiplin Efektif oleh Atasan Pria ...


Penerapan Disiplin Efektif oleh Atasan Pria, Psikologi Zone – Efektifitas seorang atasan dalam melakukan tugas-tugas manajerial menjadi sangat penting untuk operasional perusahaan. Dalam sebuah jurnal yang berjudul Effective delivery of workplace discipline: Do women have to be more participatory than Men, oleh Joan F.B, Leanne E.A, dan David A.W. (2005), menujukan baik manajer pria maupun wanita memiliki derajat keefektifan yang sama dalam hal performance, motivation of the leader and employees, manajerial ability, employee dan group level productivity.

Perlu juga diperhatikan, tidak semua tugas manajerial efektif dilakukan oleh atasan pria maupun wanita. Manajer pria dan wanita memiliki perbedaan dalam strengths dan weaknesses untuk mencapai efektifitas tugas manajerial. Strengths dan weaknesses dapat terjadi karena faktor biologi atau perbedaan peran sosial.

Terdapat berbagai macam tugas manajerial dalam mengelola sebuah perusahaan, termasuk mendukung terwujudnya kedisiplinan para pekerja. Proses ini meliputi pengarahan dan mempengaruhi perilaku pekerja dalam menentukan, mana perilaku yang benar dan mana perilaku yang mendukung performa kerja. Bila proses ini terhambat, tentu akan mempengaruhi jalannya sebuah organisasi.

Bukan hanya manajer yang membawahi beberapa pekerja dan mengemban tugas manajerial, ini juga dilakukan oleh seorang supervisor. Supervisor memiliki kebijaksanaan dalam menentukan masalah mana yang memerlukan tindakan disiplin dan apa tindakan yang tepat dalam meresponnya.

Diungkapkan oleh Leanne E.A, James A.C, dan David A.W. (2000) dalam Journal of management, volume 27, penerapan disiplin akan efektif bila diemban oleh atasan pria dibandingkan oleh wanita. Sex role stereotypes dan peran sosial memiliki perbedaan dalam melihat pria dan wanita. Dimana wanita dianggap tidak unggul dalam penerapan administering discipline dibandingkan pria.

Kebanyakan orang percaya bahwa perilaku wanita diharapkan untuk bersikap lembut, sensitif, pasif dan suportif. Mereka akan menderita dan kurang efektif bila melakukan penerapan kedisiplinan pada pekerja dibandingkan pria.

Penerapan disiplin oleh atasan merupakan tugas yang membutuhkan karakteristik masculine. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Joan, dkk., pada 263 undergraduate business students menunjukkan bahwa, sekitar 85% responden mengatakan penerapan kedisiplinan oleh atasan cocok bagi mereka yang memiliki karakteristik masculine oriented. Sebesar 86% responden mengatakan penerapan hukuman juga membutuhkan karakteristik masculine oriented. Gender stereotype menunjukkan peran masculine oriented terjadi pada pria dengan feminine oriented pada wanita.

Namun, apakah ini terjadi dalam masyarakat kita? Munculnya penolakan gender stereotype antara peran masculine oriented pada pria dengan feminine oriented pada wanita, dimana penerapan kedisiplinan pada tugas atasan tidak hanya bisa dilakukan oleh atasan pria, yang menurut gender stereotype memiliki karakteristik masculine oriented, namun juga atasan wanita.

Sebuah penelitian oleh Supriyadi (2005) dalam jurnal Humaniora volume 17, 195-203 memberikan pandangan pada isu androgini yang saat ini berkembang, dimana batas karakter masculine dan feminine melebur tidak jelas. Sudah banyak munculnya kesadaran kaum wanita yang menganut pandangan androgini dalam gerakan mereka, seperti feminisme atau kesetaraan gender.