Jika sekiranya kau bukan lagi bagian dari taman kahyangan itu,
Ibarat bunga yang telah dipetik, diperas hingga layu kemudian,
Dicampakkan!
Aku toh masih tetap akan menerimamu,
Aku memang tidak akan memanjakanmu seperti dahulu!
Namun aku tetap akan setia mendampingimu,
Sebab engkau telah ditakdirkan menjadi jiwa dari api sulbiku...
Jika sekiranya kau bukan lagi bagian dari langit malam itu,
Ibarat bintang yang tidak mampu lagi berkerlip karena diterpa segala asa!
Akupun tidak akan terlalu peduli,
Sebab aku akan menjelma sebagai mentari,
Yang senantiasa menyinarimu lewat perantaraan sang rembulan,
Sebab engkau telah ditakdirkan menjadi bagian dari hati dan nadiku...
Hanya saja,
Pintaku,
Bisikkan saja sendiri kisahmu kedalam telingaku,
Jangan biarkan aku mendengarkan segala asamu,
Dalam gurauan setan-setan itu...
Jujurlah padaku!
Sebab kau bukan hanya sekadar menjadi Belahan jiwaku,
Namun juga ibu dari anak-anakku kelak!