Riset dari University of Exeter mengungkapkan untuk pertama kalinya pada tahun 2009, bahwa perubahan dalam aktivitas otak yang dipicu oleh latihan fisik dapat membantu mengurangi ketagihan merokok.
Diterbitkan dalam jurnal Psychopharmacology oleh Kate Janse Van Rensburg PhD, studi ini menunjukkan bagaimana olahraga mengubah cara otak memproses informasi, sehingga mengurangi keinginan perokok terhadap nikotin. Untuk pertama kalinya, peneliti menggunakan pencitraan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk menyelidiki bagaimana otak memproses gambar rokok setelah olahraga.
Dikutip dari ScienceDaily, penelitian ini menambah bobot tubuh semakin bertambah, bukti bahwa olahraga dapat membantu mengelola kecanduan zat nikotin dan lainnya. Ini mendukung temuan penelitian sebelumnya, yang telah menunjukkan bahwa olahraga secara signifikan dapat mengurangi ketagihan nikotin pada perokok.
Sepuluh perokok diminta untuk berolahraga selama sepuluh menit, setelah 15 jam tidak menghisap nikotin. Mereka kemudian diberi scan fMRI ketika mereka diperlihatkan 60 gambar rokok. Beberapa gambar rokok biasanya akan mendorong keinginan perokok untuk merokok. Pada kesempatan kedua, kelompok yang sama diberikan fMRI scan dan diperlihatkan gambar yang sama tanpa melakukan olahraga. Mereka juga diminta untuk melaporkan keinginan mereka terhadap nikotin.
Gambar otak yang ditangkap oleh fMRI menunjukkan perbedaan antara dua kelompok ini. Mereka yang berolahraga tidak menunjukkan aktivitas tinggi dalam menanggapi gambar yang berhubungan dengan rokok. Para perokok ini juga melaporkan adanya keinginan rendah untuk merokok setelah berolahraga dibandingkan dengan ketika mereka tidak melakukannya.
Para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan hal ini. Salah satu saran adalah bahwa berolahraga meningkatkan suasana hati (melalui peningkatan dopamine) yang mengurangi keinginan merokok. Kemungkinan lain adalah bahwa olahraga menyebabkan pergeseran dalam aliran darah ke area otak yang kurang terlibat dalam mengantisipasi kesenangan yang dihasilkan oleh gambar merokok.
Penelitian sebelumnya oleh University of Exeter telah menyarankan bahwa olahraga dapat mengurangi ketagihan nikotin. Hasil dari serangkaian studi menunjukkan bahwa ketagihan merokok akan berkurang setelah berolahraga. Studi ini menunjukkan bahwa olahraga telah terbukti menjadi solusi bagi mereka yang sulit berhenti merokok. Ini adalah penelitian pertama kali dengan menyelidiki aktivitas otak.
Ini dapat menjadi alternatif untuk mereka yang menggunakan obat farmasi untuk membantu berhenti dari rokok. Berolahraga dengan berjalan dan jogging sepuluh atau lima belas menit, dapat membantu perokok menghentikan kebiasaan merokok. Tentu saja banyak manfaat lain dari gaya hidup yang lebih aktif, termasuk meningkatkan kebugaran fisik, penurunan berat badan dan perbaikan suasana hati.