Jumat, 28 Oktober 2011

Yang Berkuasa ... !!!

Berjalan ku tak tentu arah, Di hatiku berkemelut resah, Kulihat bunga mawar terindah, Yang tumbuh dari genangan darah... Darah dari mimpi-mimpi, Darah dari isak tangis, Para pejuang revolusi, Para pemuda negeri ini... Yang berkuasa hanya melihat, Yang berkuasa hanya terbata, Yang berkuasa hanya terdiam, Yang berkuasa ternyata hanya tertawa... Tertegun hatiku tersentak, Amarah menyala serentak, Melihat tubuh tergeletak, Diam dingin tak berdetak... Kecewa merayap di dada, Mengutuk ku pada mereka, Yang duduk terdiam disana, Menganggap dirinya Tuhan... Yang berkuasa tidak mendengar, Yang berkuasa tidak berkata, Yang berkuasa tidak bertindak, Yang...

Kamis, 27 Oktober 2011

But , Tell Me Please .....

I don't know how many sweet words I have conjured into your mind, But, tell me, do you remember them all...? Relentless of what you do everyday..... Do all the words remain intact within your mind...? Does it please you when you are unpleased...? And does it intrigue you when you are unreleaved...? I don't know how many words I have conspired within a given line, But, tell me, have you learned them all...? Regardless of what is written, Do all the words rhyme within the given line...? Does it inform you when you are uninformed? And does it excite you when you are forlorned...? I don't know how many words, I have said that I can say is mine, But,...

Hingga Suatu Saat Nanti ... !!!

Sekarang.... Kamu bisa menolak, Kamu bisa membenci, Kamu bisa mempermainkan, Kamu bisa menuduh, Kamu bisa mencaci maki, Kamu bisa angkuh, Kamu bisa menyiksa, Kamu bisa menghancurkan hatiku.... Tapi tidak untuk suatu saat nanti..... Ketika semua telah mati, Ketika semua dihidupkan kembali..... Suatu saat nanti... Aku akan mencarimu, Aku akan menemukanmu, Aku akan mendekatimu, Hingga aku tepat didepanmu..... Suatu saat nanti.. Kulihat matamu, sayu, tidak sebinar dulu.... Ku lihat mulutmu, rapat, tak sebesar dulu.... Ku lihat lidahmu, Kelu, tak setajam dulu.... Ku dengar suaramu, Lirih, tak selantang dulu.... Suatu saat nanti..... Matamu akan...

hari - hari ... !!!

Akhirnya kembali letih, Entah percuma suara terdengar lirih, Meski lama nian menanti lelah, Entah mengapa mata tak mau terpejam... Kembali menatap langit, Membayang indah beribu tatap, Sayang tak mungkin ada, Hanya khayal putus asa, Dengan hembus sejuk lembayu, Meski tampak sendu, Tersenyum sebelum terpejam, Hingga mimpi memeluk lelah hati... Indah mimpi membuat enggan, Selalu entah pagi entah sore, Ketika terbangun dengan sadar, Kembali terpejam, Menanti kantuk dan mimpi, Meski waktu berdetik menghampiri, Menampar setiap detak detik berlalu... Dengan segala hembus malas, Air dingin menghumbar pengat, Membasuh keringat, Mimpi tiada lagi...

Sabtu, 15 Oktober 2011

Ucapan Terimakasih Untukmu

Ku lihat wajahmu, Ada tangisan di mata itu, Layaknya pagi pertama di musim semi, Begitu cantik begitu pucat... Isakan tangismu bisa kudengar, Getaran ketakutanmu mampu ku rasakan, Walaupun kau berkata semua akan baik-baik saja, aku tahu Ini begitu berat bagimu... Apakah kau mendengarkan kata-kataku, Bisakah kau merasakan perasaanku, Ketika jarak yang memisahkan kita adalah nol, Ku ingin kau tahu... Aku bahagia kau membawaku ke dalam hidupmu... Makhluk seperti diriku ini, Terimakasih banyak telah mencintaiku, Walau takdir pertemuan kita begitu singkat, Aku tidak pernah menyesalinya... Aku mencintaimu, aku akan mencintaimu selamanya Aku akan mengingatmu selamanya, Sampai kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya, Aku tidak akan pernah melupakanmu... ...

Kamis, 13 Oktober 2011

sebuah pengertian yang seperti debu !!!

sebuah kisah, sebuah cerita... Berapa kali air mata ini mengukir Sebuah arti kata cinta Yang selalu terwakili kata frasa Dari kisah debu lama Seharusnya tak berarti...berakhir Begitu saja….begitu saja... Percuma bertanya….bila tak ada jawab Malam purnama saat tiada Mata ini terus mengutuk Air mata saat kilau itu tiada Bentang ribu getar suara Saat lembut itu hilang... Lupa...lupa... Hanya itu sebuah harap... Hingga berbalut dalam dosa Dengan begitu banyak luka Hingga semua tak mengerti Semua terbalut dalam teka-teki Rasa ketakutan yang tak berarti Pertahanan terakhir tanpanya Kini seakan terhenti Hujan itu untuk mereka Biar panasnya dunia meraja Ketika aku mengutuk mereka Yang berasa akan sebuah frasa Dan debu itu bersamaku Menanti terlihat dalam purnama Hanya aku hanya dia Bukan mereka......

Pages 361234 »